Search here

Custom Search

Voice Your Opinion And Get Rewards From YouthSays

Saturday, January 31, 2009

Beauty of Mathematics !!!!!!!

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Brilliant, isn't it?

And look at this symmetry:

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321



Now, take a look at this...


101%



From a strictly mathematical viewpoint:



What Equals 100%?
What does it mean to give MORE than 100%?

Ever wonder about those people who say they are giving more than 100%?

We have all been in situations where someone wants you to
GIVE OVER 100%.

How about ACHIEVING 101%?


What equals 100% in life?


Here's a little mathematical formula that might help
answer these questions:


If:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Is represented as:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.


If:


H-A-R-D-W-O- R- K

8+1+18+4+23+ 15+18+11 = 98%


And:

K-N-O-W-L-E- D-G-E

11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%


But:

A-T-T-I-T-U- D-E

1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%



THEN, look how far the love of God will take you:



L-O-V-E-O-F- G-O-D

12+15+22+5+15+ 6+7+15+4 = 101%


Therefore, one can conclude with mathematical certainty that:

While Hard Work and Knowledge will get you close, and Attitude will
get you there, It's the Love of God that will put you over the top!

It's up to you if you share this with your friends & loved ones just
the way I did..

Have a nice day & God bless!!

Monday, January 26, 2009

WHY IS PORK FORBIDDEN IN ISLAM - From Scientific View

WHY IS PORK FORBIDDEN IN ISLAM?

Bob: Tell me why is it that a Muslim is very particular about the words Halaal and Haraam; what do they mean?

Yunus: That which is permissible is termed Halaal and that which is not permissible is termed Haraam and it is the Quran which draws the distinction between the two.

Bob: Can you give me an example?

Yunus: Yes, Islam has prohibited blood of any type. You will agree that a chemical analysis of blood shows that it contains an abundance of uric acid, a chemical substance that can be injurious to human health.

Bob: You're right about the toxic nature of uric acid, in the human fact we are told that 98% of the body's uric acid is extracted from the blood by the kidneys and removed through urination.

Yunus: Now I think that you'll appreciate the special prescribed method of animal slaughter in Islam.

Bob: What do you mean?

Yunus: You see, the wielder of the knife, whilst taking the name of the 'Almighty', makes an incision through the jugular veins, leaving all other veins and organs intact.

Bob: I see, this causes the death of the animal by a total loss of blood from the body, rather than an injury to any vital organ.

Yunus: Yes, were the organs, example the heart, the liver, or the brain crippled or damaged, the animal could die immediately and its blood would congeal in its veins and would eventually permeate the flesh. This implies that the animal flesh would be permeated and contaminated with uric acid and therefore very poisonous; only today did our dietitians realize such a thing.

Bob: Again, while on the topic of food; Why do Muslims condemn the eating of pork or ham or any foods related to pigs or swine.

Yunus: Actually, apart from the Quran prohibiting the consumption of pork, bacon (pig flesh); in fact the Bible too in Leviticus chapter 11, Verse 8, regarding swine it says, "of their flesh (of the swine another name for pig) shall you not eat, and of their carcass you shall not touch; they are unclean to you." Further, did you know that a pig couldn't be slaughtered at the neck for it does not have a neck; that is according to its natural anatomy.

A Muslim reasons that if the pig was to be slaughtered and fit for human consumption the Creator would have provided it with a neck. None-the-less, all that aside, I am sure you are well informed about the harmful effects of the consumption of pork, in any form, be it pork chops, ham, bacon.

Bob: The medical science finds that there is a risk for various diseases as the pig is found to be a host for many parasites and potential diseases.

Yunus: Yes, even apart from that, as we talked about uric acid content in the blood, it is important to note that the pig's biochemistry excretes only 2% of its total uric acid content, the remaining 98% remains as an integral part of the body.

Saturday, January 24, 2009

Kanser

TANDA-TANDA AWAL KANSER

(1) Kanser pangkal rahim - Sebarang lelehan atau pendarahan yg luarbiasa, sakit selepas bersenggama dan turun berat badan.

(2) Kanser payudara - Bengkak atau gumpalan di buah dada, keluar cairan berdarah dari puting, pembesaran kelenjar di ketiak, kedutan pada kulit di buah dada.

(3) Kanser usus besar - Perubahan tabiat membuang air, hilang berat badan, sakit dalam perut dan usus, berlaku pendarahan semasa membuang air.

(4) Kanser paru-paru - Batuk kuat berterusan, batuk berdarah, nafas termengah-mengah, sakit dada dan hilang berat badan.

(5) Kanser perut - Hilang berat badan, muntah berdarah, sistem pencernaan yg tidak teratur, cepat kenyang walaupun makan sedikit.

(6) Kanser limpa - Sakit di bahagian abdomen, hilang selera makan, turun berat badan, kulit dan mata menjadi kuning dan bahagian abdomen membengkak.

(7) Kanser ovari - Haid tidak teratur, tumbuhan keras di bahagian abdomen, sakit semasa bersenggama, ketumbuhan bulu rambut yg melampau, suara menjadi lebih mendalam.

(8) Kanser otak - Sakit kepala, muntah-muntah, gangguan penglihatan, lemah atau lumpuh, pening / pitam, pelupa, perubahan personaliti.

(9) Kanser prostat - Sukar dan sakit semasa kencing yang berpanjangan.

(10) Kanser darah (Leukimia) - Letih, pucat, mudah lebam dan mudah mendapat jangkitan (infection).

(11) Kanser tekak - Suara garau / serak, ada ketumbuhan di tekak, sukar menelan dan kelenjar membengkak di leher.

10 PENYEBAB UTAMA KANSER

(1) Makanan

(2) Alkohol

(3) Sinaran cahaya matahari

(4) Pengambilan ubat

(5) Perokok yang tidak aktif

(6) Tembakau

(7) Radiasi

(8) Pekerjaan

(9) Pencemaran air dan udara

(10) Keturunan

Thursday, January 22, 2009

Hari-Hari Besar Dalam Kalendar Islam

Di dalam agama Islam ada lapan hari besar iaitu:

1 Muharam (hari pertama tahun Hijrah), 10 Muharam (disebut juga hari Asyura) , 12 Rabiul Awal (hari kelahiran Nabi Muhammad SAW), 27 Rajab (Hari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW), 15 Sya'ban , 17 Ramadhan (Malam Nuzul Qur'an) , 1 Syawal (Hari Raya Idil Fitri), 10 Zulhijjah (Hari Raya Idil Adha)

10 Muharam

Keistimewaan 10 Muharam diterangkan dalam hadis RA Abu Hurairah, bahwa Allah SWT telah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam satu tahun, iaitu pada hari Asyura. Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya dan melapangkan keluarganya pada hari itu. Orang yang melapangkan keluarganya pada hari itu akan dilapangkan oleh Allah kehidupannya sepanjang tahun. Nabi juga bersabda, "Hari Asyura adalah hari puasa bagi orang Quraisy di zaman jahiliah, dan Rasulullah SAW juga berpuasa pada hari tersebut. Ketika tiba di Madinah, beliau berpuasa dan menyuruh pengikutnya berpuasa bersama-sama." (H.R. Aisyah).

10 Muharram dianggap hari besar Islam kerana pada hari ini banyak terjadi peristiwa penting, dan hari kemenangan para pejuang penegak kebenaran.

Pada hari itu Allah SWT menjadikan 'Arasy,Malaikat Jibril AS, Lauh Mahfuzh, Hari Pertama Allah SWT menciptakan Alam, menurunkan rahmat, menurunkan hujan dari langit, Nabi Adam AS bertaubat kepada Allah SWT, dan taubatnya diterima sehingga ia bersih dari dosa, Nabi Idris AS diangkat oleh Allah SWT ke tempat yang lebih tinggi, Nabi Nuh AS di selamatkan oleh Allah SWT ketika banjir merendam umatnya yang zalim dan Nabi Ibrahim AS di selamatkan oleh Allah SWT dari pembakaran Raja Namrud

Pada hari tersebut juga, Allah SWT menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa AS, Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir, setelah meringkuk beberapa tahun akibat fitnah Siti Zulaika, Nabi Ya'qub AS disembuhkan oleh Allah SWT dari penyakit yang dideritanya, Nabi Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan paus, setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam , Allah SWT mengizinkan Nabi Musa AS membelah Laut Merah untuk menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun dan bala tenteranya, kesalahan Nabi Daud AS diampuni oleh Allah SWT dan Nabi Sulaiman AS dikurnia oleh Allah SWT kerajaan besar.

12 Rabiul Awal

Peringatan Hari Maulud Nabi Muhammad SAW pertama kali diselenggarakan oleh Sultan Salahudin al Ayyubi ketika menghadapi pasukan salib. Peringatan itu dijadikan sarana untuk mengobarkan semangat juang dan berkorban, untuk menyelamatkan umat Islam dan akhirnya Salahuddin al Ayyubi berhasil memimpin tentera Islam memasuki Jurusalem.

27 Rejab

Pada malam tanggal 27 Rejab ketika Nabi Muhammad SAW sedang tidur, datanglah malaikat Jibril dan Mikail. Kedua malaikat itu membawaNabi ke telaga Zam-zam yang tidak jauh dari Baitullah, Ka'bah. Di tempat itulah dada Nabi Muhammad SAW dibedah dan hatinya disucikan dengan air zam-zam. Setelah segala "kotoran" hati ( sifat - sifat buruk seperti :sombong, iri, dengki, rakus dan lain sebagainya ) dihilangkan, Jibril mengisinya dengan ilmu, iman, hikmah dan keyakinan. Kemudian jibril membubuhkan cap kenabian pada pundak Nabi Muhammad SAW. Dari telaga zam-zam mereka berangkat ke Masjidil Aqsa dengan menaiki Buraq (menurut riwayat Said bin Musayyit, Buraq itu kenderaan Nabi Ibrahim yang biasa dipakai ke Baitullah - Mekah, sedangkan menurut para ahli tafsir modern Buraq berasal dari kata "Barqun" yang bererti Kilat). Ditengah perjalanan Jibril beberapa kali meminta Nabi turun dan melaksanakan solat. Pertama di Yasrib yang kemudiannya dikenali sebagai Madinah. Keduanya di Madyan, ketiganya di Bukit Thursina dan keempatnya di Baitulmuqaddis. Sesampainya di Masjid Aqsa, Nabi Muhammad SAW disambut oleh para nabi terdahulu dan para malaikat. Nabi Muhammad SAW bertindak sebagai Imam.

Rasul bersama Jibril melanjutkan perjalanan Mi'raj (alat untuk naik, yang dimaksudkan adalah alat untuk naik bagi arwah anak cucu Adam as) ke Sidratul Muntaha, iaitu suatu tempat tertinggi di atas langit ketujuh. Mereka melintasi pintu-pintu langit dari yang pertama sampai pintu langit ketujuh, yang masing-masing dijaga oleh malaikat. Di langit pertama Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Adam as. Di langit kedua Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Isa as, Nabi Yahya as dan Nabi Zakaria as. Di langit ketiga Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Yusuf as, di langit ke empat Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Idris as, di langit kelima Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Harun as dan di langit keenam Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Musa as, di langit ketujuh Nabi Muhammad Saw menyaksikan Baitul Makmur yang setiap harinya dimasuki oleh 70.000 Malaikat tanpa keluar lagi. Selanjutnya sampailah Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha. Setelah menerima Perintah solat Nabi Muhammad SAW kembali ke bumi.

15 Syaaban

Kebesaran hari ini diterangkan oleh Rasulullah SAW. " Malaikat Jibril mendatangiku pada malam Nisfu pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka. Bangunlah dan solatlah, angkat kepalamu dan tadahkan mengapa malam ini, Jibril ? Jibril menjawab Malam ini dibukakan 300 pintu rahmat. Tuhan mengampuni segala kesalahan orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali tukang sihir, tukang nujum, orang bermusuhan, orang yang terus-menerus minum kamar(arak atau minuman keras), terus menerus berzina, makan riba, durhaka kepada ibu-bapa, orang yang suka mengadu domba dan orang yang memutuskan silahturahim. Tuhan tidak mengampuni mereka sampai mereka bertaubat dan meninggalkan kejahatan-kejahatan itu."

Rasulullah pun keluar, lalu mengerjakan solat (sendirian) dan menangis dalam sujudnya, seraya berdoa, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab dan siksa-Mu serta dari kemurkaan-Mu. Tiada kubatasi puji-pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu. Maka bagi-Mulah segala puji-pujian itu hingga Engkau rela " ( H.R. Abu Hurairah). Oleh kerana itu, malam tersebut sangat baik untuk beribadah dan memohon keampunan dari Allah SWT.

17 Ramadhan

Pada malam 17 Ramadhan pertama kali diturunkan ayat Al-Qur'an ketika Rasulullah SAW. menyepi diri di gua Hira Jabal Nur sekitar enam kilometer dari kota Mekah.

1 Syawal

Pada hari itu Allah SWT membersihkan segala dosa umat Islam yang telah menunaikan puasa Ramadhan sebulan penuh dan membayar zakat fitrah, sehingga seperti bayi yang baru lahir.

10 Zulhijjah

Disebut juga hari raya Qur'ban, kata Dzulhijah berasal dari bahasa Arab, Dzul (punya) dan Hijjah (haji). Artinya "Yang punya haji".

Imam Syafie

Imam Syafie bernama Muhammad bin Idris. Salasilah keturunan beliau adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin Syafie bin Saib bin Abdul Yazid bin Hasyim bin Abdul Mutalib bin Abdul Manaf. Keturunan beliau bertemu dengan keturunan Nabi Muhammad SAW pada datuk Nabi Muhammad yang ketiga iaitu Abdul Manaf.

Beliau dilahirkan di Ghuzah nama sebuah kampung yang termasuk daerah Palestin, pada bulan Rejab 150 H atau 767 Masehi. Tempat asal ayah dan bonda beliau ialah di Kota Makkah. Imam Syafie lahir di Palestin kerana ketika itu bondanya pergi ke daerah itu demi keperluan penting. Namun di dalam perjalanan menuju Palestin tersebut ayahnya meninggal dunia, sementara Imam Syafie masih dalam kandungan ibunya. Setelah berumur dua tahun baru Imam Syafie dan ibunya kembali ke Kota Makkah.

Ketika berumur 9 tahun beliau telah hafal Al-Quran 30 juz. Umur 19 tahun telah mengerti isi kitab Al-Muwatha’, karangan Imam Malik, tidak lama kemudian Al-Muwatha’ telah dihafalnya. Kitab Al-Muwatha’ tersebut berisi hadith-hadith Rasulullah SAW, yang dihimpun oleh Imam Malik.

Kerana kecerdasannya pada umur 15 tahun beliau telah diizinkan memberi fatwa di hadapan masyarakat dan menjawat sebagai guru besar ilmu hadith serta menjadi mufti dalam Masjidil Haram di Makkah.

Ketika berumur 20 tahun beliau pergi belajar ke tempat Imam Malik di Madinah, setelah itu beliau ke Irak, Parsi dan akhirnya kembali ke Madinah. Dalam usia 29 tahun beliau pergi ke Yaman untuk menuntut ilmu pengetahuan.

Tentang ketaatan beliau dalam beribadah kepada Allah diceritakan bahawa setiap malam beliau membagi malam itu kepada tiga bahagian. Sepertiga malam beliau gunakan kewajipan sebagai manusia yang mempunyai keluarga, sepertiga malam untuk solat dan zikir dan sepertiga lagi untuk tidur.

Ketika Imam Syafie di Yaman, beliau diangkat menjadi setiausaha dan penulis istimewa Gabenor di Yaman, sekaligus menjadi guru besar di sana. Kerana beliau termasuk orang pendatang, secara tiba-tiba memangku jawatan yang tinggi, maka ramai orang yang memfitnah beliau.

Ahli sejarah telah menceritakan bahawa waktu sultan Harun Ar-Rasyid sedang marah terhadap kaum Syiah, sebab golongan tersebut berusaha untuk meruntuhkan kekuasaan Abbasiyah, mereka berhasrat mendirikan sebuah kerajaan Alawiyah iaitu keturunan Saidina Ali bin Abi Talib. Kerana itu di mana kaum Syiah berada mereka diburu dan dibunuh.

Suatu kali datang surat baginda Sultan dari Baghdad. Dalam surat yang ditujukan kepada Wali negeri itu diberitahukan supaya semua kaum Syiah ditangkap. Untuk pertama kali yang paling penting adalah para pemimpinnya, jika pekerjaan penangkapan telah selesai semua mereka akan dikirimkan ke Baghdad. Semuanya harus dibelenggu dan dirantai. Imam Syafie juga ditangkap, sebab di dalam surat tersebut bahawa Imam Syafie termasuk dalam senarai para pemimpin Syiah.

Ketika peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadhan, Imam Syafie dibawa ke Baghdad dengan dirantai kedua belah tangannya. Dalam keadaan dibelenggu itu para tahanan disuruh berjalan kaki mulai dari Arab Selatan (Yaman) sampai ke Arab Utara (Baghdad), yang menempuh perjalanan selama dua bulan. Sampai di Baghdad belenggu belum dibuka, yang menyebabkan darah-darah hitam melekat pada rantai-rantai yang mengikat tangan mereka.

Pada suatu malam pengadilan pun dimulai. Para tahanan satu persatu masuk ke dalam bilik pemeriksaan. Setelah mereka ditanya dengan beberapa kalimat, mereka dibunuh dengan memenggal leher tahanan tersebut. Supaya darah yang keluar dari leher yang dipotong itu tidak berserak ia dialas dengan kulit binatang yang diberi nama dengan natha’.

Imam Syafie dalam keadaan tenang menunggu giliran, dengan memohon keadilan kepada Allah SWT. Kemudian beliau dipanggil ke hadapan baginda Sultan. Imam Syafie menyerahkan segalanya hanya kepada Allah SWT. Dengan keadaan merangkak kerana kedua belah kaki beliau diikat dengan rantai, Imam Syafie mengadap Sultan. Semua para pembesar memperhatikan beliau.

“Assalamualaika, ya Amirul Mukminin wabarakatuh.”
Demikian ucapan salam beliau kepada baginda dengan tidak disempurnakan iaitu “Warahmatullah.”

“Wa alaikassalam warahmatullah wabarakatuh.” Jawab baginda. Kemudian baginda bertanya: “Mengapa engkau mengucap salam dengan ucapan yang tidak diperintahkan oleh sunnah, dan mengapa engkau berani berkata-kata dalam majlis ini sebelum mendapat izin dari saya?”

Imam Syafie menjawab: “Tidak saya ucapkan kata “Warahmatullah” kerana rahmat Allah itu terletak dalam hati baginda sendiri.” Mendengar kata-kata itu hati baginda jadi lembut. Kemudian Imam Syafie membaca surah An-Nur ayat 55 yang bermaksud:

    Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang soleh bahawa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sesungguhnya Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diredhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.

Setelah membaca ayat di atas kemudian Imam Syafie berkata: “Demikianlah Allah telah menepati janjiNya, kerana sekarang baginda telah menjadi khalifah, jawapan salam baginda tadi membuat hati saya menjadi aman.” Hati baginda menjadi bertambah lembut. Baginda Harun ar Rashid bertanya kembali: “Kenapa engkau menyebarkan faham Syiah, dan apa alasanmu untuk menolak tuduhan atas dirimu.”

“Saya tidak dapat menjawab pertanyaan baginda dengan baik bila saya masih dirantai begini, jika belenggu ini dibuka Insya-Allah saya akan menjawab dengan sempurna. Lalu baginda memerintahkan kepada pengawal untuk membukakan belenggu yang mengikat lmam Syafie itu.

Setelah rantai yang membelenggu kedua kaki dan tangannya itu dibuka, maka Imam Syafie duduk dengan baik kemudian membaca surah Hujarat ayat 6:

    Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq yang membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

“Ya Amirul Mukminin, sesungguhnya berita yang sampai kepada baginda itu adalah dusta belaka. Sesungguhnya saya ini menjaga kehormatan Islam. Dan bagindalah yang berhak memegang adab kitab Allah kerana baginda adalah putera bapa saudara Rasulullah SAW iaitu Abbas. Kita sama-sama menghormati keluarga Rasulullah. Maka kalau saya dituduh Syiah kerana saya sayang dan cinta kepada Rasulullah dan keluarganya, maka demi Allah, biarlah umat Islam sedunia ini menyaksikan bahawa saya adalah Syiah. Dan tuan-tuan sendiri tentunya sayang dan cinta kepada keluarga Rasulullah.” Demikian jawab Imam Syafie.

Baginda Harun ar Rasyid pun menekurkan kepalanya kemudian ia berkata kepada Imam Syafie: “Mulai hari ini bergembiralah engkau agar lenyaplah perselisihan antara kami dengan kamu, kerana kami harus memelihara dan menghormati pengetahuanmu wahai Imam Syafie.”

Demikianlah kehidupan Imam Syafie sebagai ulama besar, yang tidak lepas dari berbagai cubaan serta seksaan dari pihak yang tak mengerti akan hakikat kebenaran yang sesungguhnya. Hanya ketabahan dan keimanan serta pengetahuanlah yang dapat menghadapi setiap cubaan itu sebagai suatu ujian dari Allah SWT yang harus kita hadapi.

Wednesday, January 21, 2009

Orang Yang Berhak Menerima Zakat Lapan Golongan


1. Faqir:

Orang yang tidak mempunyai harta atau tidak mempunyai usaha yang dapat menghasilkan separuh dari keperluannya.

2. Miskin:
Orang yang mempunyai harta atau mempunyai usaha yang dapat menghasilkan lebih daripada separuh keperluannya tetapi tidak mencukupi.

3. Amil:
Orang yang diangkat atau dilantik mengumpulkan dan menguruskan zakat untuk dibahagi-bahagikan kepada mereka yang berhak merimanya.

4. Muallaf:
Orang yang baru masuk Islam dan belum kuat imannya.

5. Mukatab:
Hamba yang disuruh oleh tuannya mencari harta untuk menebus dirinya.

6. Gharim:
Orang yang berhutang.

7. Sabilillah:
Orang yang berperang untuk meninggikan agama Allah.

8. Ibnu Sabil:
Orang yang kekurangan belanja dalam perjalanan atau orang yang hendak musafir.

Tuesday, January 20, 2009

Kisah Nabi Idris a.s.

Nabi Idris a.s.

Tidak banyak keterangan yang didpti tentang kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran mahupun dalam kitab-kitab Tafsir dan kitab-kitab sejarah nabi-nabi.Di dalam Al-Quran hanya terdpt dua ayat tentang Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57:
"Dan ceritakanlah { hai Muhammad kepada mereka , kisah } Idris yang terdpt tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sgt membenarkan dan seorang nabi. 57 - Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." { Maryam : 56 - 57 }

Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam putera dari Yarid bin Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam A.S. dan adalah keturunan pertama yang dikurniai kenabian menjadi Nabi setelah Adam dan Syith.
Nabi Idris menurut sementara riwayat bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk agama Allah mengajarkan tauhid dan beribadat menyembah Allah serta membeeri beberapa pendoman hidup bagi pengikut-pengikutnya agar menyelamat diri darii seksaan di akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai usia 82 tahun.

Diantara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah : ~
1 . Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.
2 . Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
3 . Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu.
4 . Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntup sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
5 . Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
6 . Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
7 . Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8 . Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dpt bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehinya itu.

Dalam hubungan dengan firman Allah bahawa Nabi Idris diangkat kemartabat tinggi Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dibawa oleh seorang Malaikat Wallahu a'alam bissawab.

Kisah Nabi Adam a.s. (bahagian 1)

Nabi Adam a.s.

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh - tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhawatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."

Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25


Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Self Massage




25 Tips For A Healthy Heart

Click to enlarge

Toll Rate

Salasilah 25 Rasul

Sunday, January 18, 2009

Friday, January 9, 2009

Dengue Fever Remedy




I would like to share this interesting discovery from a classmate's son who has just recovered from dengue fever . Apparently, his son was in the critical stage at the ICU when his blood platelet count drops to 15 after 15 liters of blood transfusion.

His father was so worried that he seeks another friend's recommendation and his son was saved. He confessed to me that he gave his son raw juice of the papaya leaves . From a platelet count of 45 after 20 liters of blood transfusion, and after drinking the raw papaya leaf juice, his platelet count jumps instantly to 135. Even the doctors and nurses were surprised. After the second day he was discharged. So he asked me to pass this good news around.

Accordingly it is raw papaya leaves, 2pcs just cleaned and pound and squeeze with filter cloth. You will only get one tablespoon per leaf. So two tablespoon per serving once a day. Do not boil or cook or rinse with hot water, it will loose its strength. Only the leafy part and no stem or sap. It is very bitter and you have to swallow it like "Won Low Kat". But it works.

*Papaya Juice - Cure for Dengue*

You may have heard this elsewhere but if not I am glad to inform you that papaya juice is a natural cure for dengue fever. As dengue fever is rampant now, I think it's good to share this with all.

A friend of mine had dengue last year. It was a very serious situation for her as her platelet count had dropped to 28,000 after 3 days in hospital and water has started to fill up her lung. She had difficulty in breathing. She was only 32-year old. Doctor says there's no cure for dengue. We just have to wait for her body immune system to build up resistance against dengue and fight its own battle. She already had 2 blood transfusion and all of us were praying very hard as her platelet continued to drop since the first day she was admitted.

Fortunately her mother-in-law heard that papaya juice would help to reduce the fever and got some papaya leaves, pounded them and squeeze the juice out for her. The next day, her platelet count started to increase, her fever subside. We continued to feed her with papaya juice and she recovered after 3 days!!!

Amazing but it's true. It's believed one's body would be overheated when one is down with dengue and that also caused the patient to have fever papaya juice has cooling effect. Thus, it helps to reduce the level of heat in one's body, thus the fever will go away. I found that it's also good when one is having sore throat or suffering from heat.

Please spread the news about this as lately there are many dengue cases. It's great if such natural cure could help to ease the sufferings of dengue patients.

Furthermore it's so easily available.
Blend them and squeeze the juice! It's simple and miraculously effective!!

Sifat Solat Nabi

SESUNGGUHNYA TELAH ADA PADA (DIRI) RASULULLAH ITU SURI TELADAN YANG BAIK BAGIMU (IAITU) BAGI ORANG YANG MENGHARAP (RAHMAT) ALLAH DAN (KEDATANGAN) HARI KIAMAT DAN DIA BANYAK MENYEBUT ALLAH.” QS. AL AHZAB, 33:21

KATAKANLAH (WAHAI MUHAMMAD): "JIKA BENAR KAMU MENGASIHI ALLAH MAKA IKUTILAH DAKU, NESCAYA ALLAH MENGASIHI KAMU SERTA MENGAMPUNKAN DOSA-DOSA KAMU. DAN (INGATLAH), ALLAH MAHA PENGAMPUN, LAGI MAHA MENGASIHANI. (ALI IMRAN 3: 31)

DAN JANGANLAH ENGKAU MENGIKUT APA YANG ENGKAU TIDAK MEMPUNYAI PENGETAHUAN MENGENAINYA; SESUNGGUHNYA PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN SERTA HATI, SEMUA ANGGOTA-ANGGOTA ITU TETAP AKAN DITANYA TENTANG APA YANG DILAKUKANNYA. (AL-ISRA’ 17: 36)

CARA SOLAT RASULULLAH S.A.W.
“SOLATLAH KAMU SEBAGAIMANA KAMU MELIHAT AKU SOLAT”. (HADIS RIWAYAT AL-BUKHARI)


KAEDAH MENGANGKAT TANGAN KETIKA TAKBIR SOLAT

1 - MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA BERSAMAAN DENGAN TAKBIR.

IBNU UMAR (ABDULLAH BIN UMAR) MENJELASKAN, “AKU TELAH MELIHAT NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM BERTAKBIR KETIKA MEMULAKAN SOLAT. BELIAU MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA KETIKA BERTAKBIR SEHINGGA SEJAJAR DENGAN KEDUA BAHUNYA. DAN APABILA BELIAU BERTAKBIR UNTUK RUKU’ DAN BANGUIN DARI RUKU’, BELIAU MELAKUKAN PERKARA YANG SERUPA. BELIA TIDAK MENGANGKAT TANGANNYA DI ANTARA DUA SUJUD.” (HADIS RIWAYAT AL-BUKHARI, 2/176)

HADIS INI JUGA MENJELASKAN DI MANA KEDUDUKAN PARAS TANGAN KITA KETIKA MENGANGKAT TAKBIR, IAITU SEJAJAR DENGAN BAHU.

2 - MENGANGKAT TANGAN DAHULU, KEMUDIANNYA BARU BERTAKBIR.

DARIPADA ABDULLAH BIN UMAR RADHIYALLAHU ‘ANHU, IA BERKATA, “APABILA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM BERDIRI MENGERJAKAN SOLAT, BELIAU MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA SEHINGGA SEJAJAR DENGAN KEDUA BAHUNYA, SETELAH ITU BELIAU BERTAKBIR...” (HADIS RIWAYAT MUSLIM, 2/6-7)

3 – BERTAKBIR, DAN KEMUDIANNYA BARU MENGANGKAT TANGAN.

DARI MALIK BIN AL-HUWAIRITH RADHIYALLAHU ‘ANHU, “BAHAWA APABILA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM TELAH BERTAKBIR, BELIAU MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA HINGGA SEJAJAR DENGAN KEDUA CUPING TELINGANYA. DAN KETIKA HENDAK RUKU’ BELIAU MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA HINGGA SEJAJAR DENGAN CUPING TELINGANYA.. .” (HADIS RIWAYAT MUSLIM, 2/7)


MELAFAZKAN NIAT UNTUK BERIBADAH – WAJIB, SUNNAH, ATAU BID’AH?

1 - SETIAP AMAL WAJIB DISERTAKAN NIAT BERDASARKAN SABDA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM:

“BAHAWASANYA SEGALA AMAL ITU DISERTAKAN DAN SETIAP ORANG AKAN MENDAPAT BALASAN SESUAI DENGAN NIATNYA”. (HADIS RIWAYAT AL-BUKHARI, MUSLIM DAN LAIN-LAIN)

NIAT ITU TEMPATNYA IALAH DI SINI, KEMUDIAN BAGINDA MENUNJUKKAN KE ARAH DADANYA”.

SEBELUM MEMULAKAN APAPUN JENIS IBADAH, TIDAK PERLU MENYUSUN ATAU MEREKA-REKA AYAT (JUMLAH) NIAT UNTUK DIBACAKAN PADA SETIAP AMAL, SAMA ADA DENGAN SUARA JAHRAH (KUAT) ATAU PERLAHAN. PENYUSUNAN NIAT SEHINGGA MENJADI SEBUAH AYAT TIDAK PERNAH BERLAKU DI ZAMAN RASULULLAH ATAU ZAMAH SALAF AS-SOLEH (GENERASI AWAL UMAT ISLAM).

TIDAK SEORANG PUN DARI PARA IMAM YANG EMPAT WALAUPUN ASY-SYAFI’E DAN SELAINNYA MENGISYARATKAN AGAR MELAFAZKAN. ADAPUN NIAT ITU TEMPATNYA DI HATI SEBAGAIMANA DIPERSETUJUI OLEH SEMUA ULAMA.” (LIHAT: ????? ???????? ?????? ?? ????????. HLM. 62)

BERKATA IBN AL-QAIYIM RAHIMAHULLAH:

“RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM APABILA BERDIRI UNTUK SOLAT MENGUCAPKAN (ALLAHU AKBAR). TIDAK PERNAH BAGINDA BERKATA SESUATU SEBELUMNYA DAN SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MELAFAZKAN NIAT. BAGINDA TIDAK PERNAH MELAFAZKAN: SENGAJA AKU SEMBAHYANG MENGHADAP KIBLAT EMPAT RAKAAT IMAMAN ATAU MAKMUMAN KERANA ALLAH. TIDAK PERNAH MELAFAZKAN TUNAI ATAU QADZA ATAU DIFARDUKAN KERANA MASUK WAKTU YANG MANA INI SEMUA ADALAH BID'AH. TIDAK PERNAH DISALIN (MELAFAZKAN NIAT) SAMA ADA MELALUI (HADIS) SAHIH, HADIS LEMAH, DARI MUSNAD ATAU BERUPA HADIS MURSAL WALAUPUN SATU LAFAZ DARINYA. SEBALIKNYA TIDAK PERNAH JUGA DISALIN WALAUPUN DARI SEORANG SAHABAT, DARI SANGKAAN BAIK OLEH TABIIN DAN TIDAK JUGA DARI PARA IMAM YANG EMPAT. NAMUN TERDAPAT SEBILANGAN DARI ORANG-ORANG TERKEMUDIAN TERGESA-GESA (KURANG MEMAHAMI) TENTANG QAUL ASY-SYAFI’E”. (LIHAT: ??? ??????. (1/201). IBN AL-QAIYIM)

MELAFAZKAN NIAT WALAUPUN DENGAN PERLAHAN TIDAK PERNAH DIWAJIBKAN OLEH IMAM YANG EMPAT (ASY-SYAFI’E, MALIKI, HANAFI DAN HAMBALI) DAN PARA ULAMA MUSLIMIN.TIDAK SEORANG PUN DARI MEREKA PERNAH MEWAJIBKAN PERKARA TERSEBUT, SAMA ADA SEMASA BERSUCI, SOLAT ATAU PUASA. (LIHAT: ????? ?????? ?? ????? ???????. HLM. 92. ABU 'UBAIDAH MASYHUR BIN HASAN BIN MAHMUD BINSALMAN. DAR IBN AL-QAIYIM)


HINDARILAH SOLAT DENGAN ISBAL (MELABUHKAN PAKAIAN MELEBIHI MATA KAKI) BAGI KAUM LELAKI

DARI ABU HURAIRAH RADHIYALLAHU ‘ANHU, DIA BERKATA: “KETIKA ADA SEORANG LELAKI YANG SOLAT DENGAN MENGENAKAN PAKAIAN SECARA ISBAL, RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM BERKATA KEPADANYA, “PERGILAH DAN AMBILLAH WUDHU’!” LELAKI ITU PUN PERGI DAN BERWUDHU’ SEMULA. KEMUDIAN DIA KEMBALI DATANG DAN RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM KEMBALI BERKATA, “PERGILAH DAN AMBILLAH WUDHU’!” ADA SEORANG LELAKI YANG BERTANYA KEPADA RASULULLAH, “WAHAI RASULULLAH, MENGAPA KAMU MENYURUHNYA MENGAMBIL WUDHU’ SEMULA?” DIA (RASULULLAH) DIAM UNTUK BEBERAPA KETIKA, KEMUDIAN BERKATA, “SESUNGGUHNYA TADI DIA MELAKUKAN SOLAT, SEDANGKAN DIA MEMAKAI PAKAIAN DENGAN ISBAL (MELABUHKAN PAKAIANNYA MELEBIHI MATA KAKINYA (BUKU LALI)). SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENERIMA SOLAT SESEORANG LELAKI YANG MEMAKAI PAKAIAN DENGAN ISBAL.” (HADIS RIWAYAT ABU DAUD DI DALAM KITAB AS-SHOLAH, BAB AL-ISBAAL FII AS-SHOLAH, 1/172, NO. 638. JUGA DI DALAM KITAB AL-LIBAS, BAB MAA JAA’A FII ISBAL FII AS-SHOLAH, 4/57, NO. 4086. JUGA DIRIWAYATKAN OLEH IMAM AHMAD DI DALAM AL-MUSNAD, 4/67, AN-NASAA’I DI DALAM KITAB AS-SUNAN AL-KUBRA DI DALAM KITAB AZ-ZIINAH)

“PAKAIAN YANG MELEBIHI KEDUA MATA KAKI, MAKA PELAKUNYA DI DALAM NERAKA.” (HADIS RIWAYAT AL-BUKHARI, KITAB AL-LIBAS. AN-NASAA’I DI DALAM KITAB AZ-ZIINAH)

BERHATI-HATILAH KAMU TERHADAP PERBUATAN ISBAL, KERANA PERBUATAN TERSEBUT TERMASUK KESOMBONGAN.” (HADIS RIWAYAT ABU DAUD, NO. 4084. TURUT DISAHIHKAN OLEH SYAIKH AL-ALBANI DI DALAM ASH-SHAHIHAH, NO. 770)

DARI IBNU UMAR DIA BERKATA, “AKU PERNAH MELEWATI RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, TIBA-TIBA KAIN KU MELURUT TURUT KE BAWAH DENGAN SENDIRINYA SEDIKIT DEMI SEDIKIT TANPA SENGAJA. MAKA, RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM PUN BERKATA, “WAHAI ABDULLAH, ANGKATLAH KAIN MU?” LALU AKU PUN SEGERA MENGANGKATNYA. KEMUDIAN BELIAU BERSABDA LAGI, “TINGGIKAN LAGI!” MAKA AKU PUN MENAIKKANNYA LAGI. DAN SETELAH KEJADIAN ITU, AKU PUN SENTIASA MENJAGA KEADAAN KAIN KU. LALU, SEBAHAGIAN ORANG ADA BERTANYA, “SAMPAI DI MANA?” “SEHINGGA PERTENGAHAN BETIS”. (HADIS RIWAYAT MUSLIM, NO. 2086)


TSABITKAN PENISBAHAN KALIMAH “SAYYIDINA” KEPADA NABI DI DALAM SELAWAT?

DALAM HAL INI, SHEIKH AL-MUHADDIS MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI MENYATAKAN:

IBNU HAJAR AL-ASQALANI RAHIMAHULLAH PERNAH DITANYA BERKENAAN KALIMAT SELAWAT UNTUK NABI YANG DIBACA DALAM SOLAT DAN DI LUAR SOLAT, SAMA ADA YANG WAJIB ATAU PUN YANG SUNNAH/SUNAT:

“APAKAH DALAM UCAPAN SELAWAT ITU DISYARI’ATKAN MENGGUNAKAN KATA-KATA SAYYID, SEPERTI ORANG MENGATAKAN “ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMAD” ATAU “’ALA SAYYIDINA KHALQI” ATAU “’ALA SAYYID WALADI” ATAU HANYA MENGGUNAKAN KATA-KATA “ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD”. MANAKAH YANG LEBIH BAIK DARIPADA UCAPAN-UCAPAN ITU? APAKAH DIGUNAKAN KATA-KATA SAYYID ATAU TIDAK MENGGUNAKANNYA KERANA TIDAK TERSEBUT DALAM HADIS-HADIS.”

JAWAB AL-HAFIZ IBNU HAJAR: “BENAR, MENGUCAPKAN LAFAZ-LAFAZ SELAWAT SEBAGAIMANA TERSEBUT DALAM RIWAYAT HADIS ADALAH YANG BENAR. JANGANLAH SEHINGGA ADA ORANG YANG MENGATAKAN NABI TIDAK MENGGUNAKAN KATA-KATA SAYYID DALAM BACAAN SELAWAT HANYA DISEBABKAN SIKAP RENDAH DIRI (TAWADHU’) SAHAJA SEBAGAIMANA JUGA TIDAK LAYAK KETIKA ORANG MENDENGAR DISEBUT NAMA NABI TIDAK MENYAHUT DENGAN UCAPAN SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM. SEMUA ORANG ISLAM DIANJURKAN UNTUK MENGUCAPKAN KATA TERSEBUT SETIAP KALI MENDENGAR SEBUTAN NAMA NABI SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM. SAYA (IBNU HAJAR) MENYATAKAN BAHAWA SEKIRANYA BENAR BAHAWA UCAPAN SAYYID ITU ADA, NISCAYA DISEBUTKAN DALAM RIWAYAT DARI SAHABAT DAN TABI’IN. AKAN TETAPI, SAYA (IBNU HAJAR) TIDAK MENEMUKAN ADANYA RIWAYAT SEPERTI ITU DARI SEORANG SAHABAT ATAU TABI’IN PUN, PADAHAL BEGITU BANYAK CARA BACAAN SELAWAT YANG DITERIMA DARI MEREKA. AL-SYAFI’I RAHIMAHULLAH SEBAGAI SEORANG YANG SANGAT MEMULIAKAN NABI SHALALLHU ‘ALAIHI
WASALLAM JUGA TIDAK MENYEBUTKAN KATA SAYYIDINA DALAM AWAL PEMBUKAAN (MUQADDIMAH) KITABNYA. PADAHAL AL-SYAFI’I ADALAH CONTOH IKUTAN PARA PENGIKUT MAZHABNYA. BELIAU (AL-SYAFI’I) HANYA MENYEBUTKAN “ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD.” (DINUKIL DARI KITAB SIFAT SHOLAT NABI, OLEH SHEIKH MUHAMMAD NASHIDRUDDIN AL-ALBANI, TERBITAN MEDIA HIDAYAH, M/S. 215-216)


MELETAKKAN SUTRAH (PENGHADANG) KETIKA SOLAT

DEFINISI SUTRAH

SUTRAH ADALAH SUATU YANG DILETAKKAN DI HADAPAN ORANG YANG SOLAT SETINGGI KIRA-KIRA PELANA UNTA. INI ADALAH BERDASARKAN SUATU HADIS DARI ABU MUSA BIN TALHAH DARI AYAHNYA, IA BERKATA, “RASULULLAH SHALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM (S.A.W.) PERNAH BERSABDA,

“APABILA SALAH SEORANG KAMU SUDAH MELETAKKAN SESUATU SETINGGI PELANA UNTA DI HADAPANNYA MAKA SOLATLAH DAN JANGAN PEDULIKAN SIAPA SAJA YANG MELINTAS DI SEBALIK SUTRAH TERSEBUT”.” (HADIS RIWAYAT MUSLIM, KITAB SOLAT, NO. 499

SEBAHAGIAN ULAMA MENYATAKAN BAHAWA HUKUM MELETAKKAN SUTRAH ADALAH SUNNAH, SEBAHAGIANNYA MENYATAKAN SEBAGAI SUNNAH YANG SANGAT-SANGAT DITUNTUT, MANAKALA SEBAHAGIAN LAGI MENYATAKAN SEBAGAI WAJIB. INI ADALAH ANTARANYA BERDASARKAN KEPADA DALIL HADIS SEBAGAIMANA YANG DIRIWAYATKAN DARI IBNU UMAR RADHIYALLAHU ‘ANHU (R.A.), IA BERKATA: “RASULULLAH S.A.W. PERNAH BERSABDA, “JANGANLAH KAMU SOLAT KECUALI MEMASANG (MELETAKKAN) SUTRAH DAN JANGAN BIARKAN SEORANGPUN MELINTAS DI HADAPANMU. APABILA IA TETAP BERKERAS, MAKA LAWANLAH DIA KERANA DIA DITEMANI SYAITAN”.” (HADIS RIWAYAT IBNU KHUZAIMAH, NO. 820)


MELETAKKAN TANGAN (BERSEDEKAP) DI ATAS DADA KETIKA QIYAM SOLAT

“RASULULLAH S.A.W. BIASA MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRINYA LALU MENEKANKAN KEDUANYA PADA DADANYA KETIKA BELIAU SEDANG SOLAT.” (DIRIWAYATKAN OLEH ABU DAUD, 1/121, DENGAN SANAD YANG JAYYID. MENURUT SHEIKH AL-ALBANI, WALAUPUN HADIS INI MURSAL, NAMUN IA ADALAH HUJJAH BAGI SEMUA ORANG. MALAH JUMHUR ULAMA BERHUJJAH DENGAN HADIS MURSAL. ADAPUN YANG TIDAK BERHUJJAH DENGANNYA KECUALI JIKA DIRIWAYATKAN SECARA MAUSHUL ATAU YANG MEMILIKI ATAU MEMILIKI BEBERAPA SYAHID (PENGUAT), ITULAH YANG BENAR. DAN HADIS INI SENDIRI MEMILIKI SYAHID)

DARI WA’IL BIN HUJR:

“BAHAWASANYA DIA MELIHAT NABI S.A.W. MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRINYA DAN KEMUDIAN MELETAKKAN KEDUANYA PADA DADANYA.” (DIRIWAYATKAN OLEH IBNU KHUZAIMAH DI DALAM KITAB SHAHIIHNYA, SEBAGAIMANA DISEBUTKAN DI DALAM KITAB NASHBUR RAAYAH, 1/314. DIRIWAYATKAN JUGA OLEH AL-BAIHAQI DI DALAM KITAB SUNANNYA, 2/30 MELALUI DUA JALAN YANG MASING-MASING SALING MEMPERKUAT YANG LAINNYA)


ADAKAH SUNNAH - MENGUSAP (MENYAPU) MUKA SELEPAS SELESAI SOLAT DAN SELEPAS BERDOA

BERDASARKAN FATWA IMAM ASY-SYAFIE RAHIMAHULLAH. BELIAU MENENTANG PERBUATAN TERSEBUT (MENYAPU MUKA) SEBAGAIMANA DIJELASKAN OLEH BELIAU RAHIMAHULLAH MELALUI HADIS YANG TERDAPAT DALAM KITAB AL-UMM YANG MENJELASKAN SUPAYA TANGAN KITA ADALAH TETAP DI ATAS PEHA KETIKA SEMASA DAN SELEPAS SALAM (MEMBAWA MAKSUD TIADA PERBUATAN MENYAPU MUKA):

“DARI JABIR BIN SAMRAH BERKATA: SEMASA KAMI SOLAT BERSAMA RASULULLAH SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM, MAKA KETIKA BAGINDA MEMBERI SALAM, BERKATA SALAH SEORANG DARI KAMI DENGAN TANGANNYA KE KANANNYA DAN KE KIRINYA DAN MENGUCAPKAN: AS-SALAMU ‘ALAIKUM, AS-SALAMU ‘ALAIKUM, DAN MENGISYARATKAN DENGAN TANGANNYA KE KANAN DAN KE KIRI. MAKA NABI SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM BERSABDA: APA TERJADI KEPADA KAMU, MENGISYARATKAN DENGAN TANGAN KAMU, TAK UBAH SEPERTI EKOR KUDA YANG MABUK, TIDAKKAH MEMADAI ATAU SESUNGGUHNYA MEMADAI SESEORANG KAMU MELETAKKAN TANGANNYA DI ATAS PEHANYA SEMASA MEMBERI SALAM KE KANANNYA DAN KE KIRINYA SERAYA MENGUCAPKAN: AS-SALAMU ‘ALAIKUM WA-RAHMATULLAH, AS-SALAMU ‘ALAIKUM WA-RAHMATULLAH” . (LIHAT: AL-UMM. JLD. 1. HLM. 122. HADIS INI DIRIWAYATKAN OLEH RIWAYAT MUSLIM)

MENGGERAKKAN TANGAN KE KANAN ATAU KE KIRI SEBAGAI TANDA PENUTUP ATAU SELESAINYA SOLAT TELAH DITEGAH OLEH RASULULLAH S.A.W. SENDIRI. MAKA MENYAPU TENGKUK, KEPALA DAN KEMUDIAN MUKA DI SETIAP KALI SELESAI MEMBERI SALAM ADALAH JUGA MERUPAKAN SEBAGAI TANDA, ISYARAT ATAU SEBAGAI PENUTUP SOLAT. MELAKUKAN PEKERJAAN TERSEBUT ADALAH BID’AH KERANA MENYERUPAI PERBUATAN MEREKA (YANG MENGGERAKKAN TANGANNYA KE KANAN DAN KE KIRI) YANG DITEGAH OLEH RASULULLAH SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM, MALAH TIDAK ADA HUJJAH YANG SAHIH MENGIZINKAN PERBUATAN TERSEBUT. PERBUATAN SERUPA ITU ADALAH BERTENTANGAN DENGAN SUNNAH RASULULLAH DAN PARA SAHABAT. MAKA IA WAJIB DITINGGALKAN. JELAS, IANYA TIADA DITUNJUKKAN CONTOHNYA OLEH RASULULLAH.


SUNNAH MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK DI MASA TASYAHHUD DALAM SOLAT

PARA ULAMA SALAF AS-SOLEH (GENERASI AWAL) TELAH MENTARJIH (MENYEMAK) DAN MENSAHIHKAN AMALAN MENGGERAK-GERAKKAN JARI SEMASA BERTASYAHHUD. PARA ULAMA BERMAZHAB ASY-SYAFIE JUGA SEBAHAGIAN BESARNYA MENSAHIHKAN HADIS MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK SEMASA BERTASYAHHUD, ANTARANYA IALAH IMAM IBN HAJAR AL-ASQALANI DI DALAM KITAB “TAQRIB AT-TAHZIB” HALAMAN 385 DAN DI DALAM “MIZAN AL-I’TIDAL” 2/356 (OLEH IMAM AZ-ZAHABI). IMAM AZ-ZAHABI (YANG BERMAZHAB ASY-SYAFIE) TELAH MENSAHIHKAN HADIS BERKENAAN MEMBERI ISYARAT DALAM SOLAT (TASYAHHUD) DENGAN MENGGOYANG-GOYANGKA N JARI. ANTARA HADIS-HADIS YANG MENJELASKAN TENTANG BERISYARAT DENGAN JARI TELUNJUK IALAH


“NABI SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM PERNAH MELIHAT SEORANG LELAKI BERDOA SAMBIL MENGACUKAN DUA JARI TELUNJUKNYA, LALU SABDA BAGINDA KEPADA LELAKI ITU: SATU JARI SAHAJA, SATU JARI SAHAJA SERAYA BAGINDA MENGACUKAN JARI TELUNJUKNYA (MENGISYARATKAN ATAU MENGGOYANG-GOYANGKA N) JARI TELUNJUKNYA”

“NABI SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM MELETAKKAN TELAPAK TANGAN KIRINYA DI ATAS LUTUT KIRINYA DENGAN MENGEMBANG. BAGINDA MENGGENGGAM SEMUA JARI-JEMARI TANGAN KANANNYA, TETAPI MENGACUKAN TELUNJUKNYA KE KIBLAT DAN MENGARAHKAN PANDANGAN MATANYA KE TELUNJUKNYA (MELIHAT JARI TELUNJUKNYA SAMBIL MENGGOYANG-GOYANGKA NNYA)”. (HADIS RIWAYAT MUSLIM, ABU ‘AWANAH, IBNU KHUZAIMAH, AL-HUMAIDI DALAM MUSNADNYA 131/1. ABU YA’LA MEMBERIKAN TAMBAHAN DENGAN SANAD SAHIH DARI IBNU UMAR)

“KETIKA BAGINDA SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLLAM MENGACUKAN TELUNJUKNYA, IBU JARINYA MEMEGANG JARI TENGAH (SEHINGGA MEMBENTUK BULATAN)”. (HADIS RIWAYAT MUSLIM DAN ABU ‘AWANAH)

“TERKADANG IBU JARI DAN JARI TENGAHNYA MEMBENTUK BULATAN (SEDANGKAN TELUNJUKNYA TETAP DIACUKAN KE ARAH KIBLAT SAMBIL MENGGOYANG-GOYANGKA NNYA)”. (HADIS RIWAYAT ABU DAUD, NASAI’I, IBNU JARUD DALAM AL-MUNTAQA (208), IBNU KHUZAIMAH 1/86/1-2. IBNU HIBBAN DALAM SAHIHNYA, 485)

“NABI MENEGAKKAN JARI TELUNJUKNYA, MENGGERAK-GERAKKANN YA SAMBIL MEMBACA DOA DENGANNYA”. (HADIS RWAYAT ABU DAUD, NASAI’I, IBNU JARUD DALAM AL-MUNTAQA (208), IBNU KHUZAIMAH 1/86/1-2. IBNU HIBBAN DALAM SAHIHNYA 485)

SYEIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI RAHIMAHULLAH MENJELASKAN LAGI:

“MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK DALAM TASYAHHUD MERUPAKAN PERBUATAN YANG TSABIT DARI NABI MUHAMMAD SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM”.

DILAKUKAN OLEH IMAM AHMAD DAN IMAM-IMAM AHLI HADIS YANG LAINNYA. OLEH KERANA ITU, HENDAKLAH TAKUT KEPADA ALLAH ORANG YANG BERANGGAPAN BAHAWA PERBUATAN INI SIA-SIA, (SEHINGGA IA MENYANGKA) TIDAK PATUT DILAKUKAN DALAM SOLAT. KERANA ANGGAPAN ITU MEREKA TIDAK MAHU MENGGERAKKAN JARI TELUNJUKNYA DALAM SOLAT, PADAHAL MEREKA SUDAH TAHU RIWAYATNYA SAHIH. MEREKA MENCARI-CARI ALASAN UNTUK MENTAKWILNYA (MENAFSIRKANNYA) DENGAN MENYALAHI KETENTUAN BAHASA ARAB DAN PENGERTIAN YANG DIFAHAMI OLEH PARA IMAM.

HAL YANG ANEH, SEBAHAGIAN DARI MEREKA BIASANYA MEMBELA PENDIRIAN IMAMNYA DALAM MASALAH YANG LAIN SEKALIPUN PENDAPAT IMAM TERSEBUT BERTENTANGAN DENGAN SUNNAH NABI. ALASANNYA IALAH MENYALAHKAN IMAM SAMA ERTINYA DENGAN MENCELA DAN TIDAK MENGHORMATINYA. AKAN TETAPI, MEREKA KEMUDIAN MELUPAKAN MASALAH INI DAN MEREKA MENOLAK HADIS YANG SUDAH SAHIH SERTA MENCELA ORANG-ORANG YANG MELAKSANAKAN PERBUATAN INI. PADAHAL DIA TAHU BAHAWA MENCELA PERBUATAN TERSEBUT BERERTI PULA MENCELA PARA IMAM MEREKA YANG BIASANYA MEREKA BELA BERMATI-MATIAN WALAUPUN MEMBELANYA BATIL. PADAHAL PARA IMAM TERSEBUT PERBUATANNYA SEJALAN DENGAN SUNNAH, BAHKAN CELAAN (TENTANG MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK, PENT.) YANG MEREKA LAKUKAN ITU MENGENAI NABI SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM, KERANA NABI-LAH YANG MENGAJARKAN HAL ITU KEPADA KITA.

OLEH KERANA ITU, MENCELA PERBUATAN MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK SAMA HALNYA DENGAN MENCELA NABI SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM. DAN TIDAK ADA BALASAN BUAT ORANG YANG BERBUAT DEMIKIAN KECUALI……

ADAPUN MENGACUKAN TELUNJUK SEBENTAR SAHAJA, LALU BERHENTI ATAU MENGACUKANNYA PADA WAKTU TERTENTU SAHAJA, SEMUANYA ITU TIDAK MEMPUNYAI DASAR DARI HADIS, BAHKAN MENYALAHI HADIS-HADIS YANG SAHIH.

MENURUT IMAM AHMAD RAHIMAHULLAH, ANTARA DUA RIWAYAT (YANG MENGGERAK-GERAKKAN DAN YANG TIDAK MENGGERAK-GERAKKAN JARI), MAKA YANG PALING BENAR IALAH BERAMAL DENGAN HADIS MENGGERAK-GERAKKAN JARI, KERANA IA MEMATUHI SUNNAH. MENURUTNYA LAGI: MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK HENDAKLAH DIGERAKKAN DENGAN CARA YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH. (LIHAT: ????? ????? 1/80)

SEMOGA PENJELASAN IMAM AHMAD RAHIMAHULLAH DAPAT DIFAHAMI DAN DITERIMA OLEH MEREKA YANG IKHLAS DALAM MENERIMA ILMU DAN MENUNAI IBADAH.

APABILA IMAM AHMAD RAHIMAHULLAH DITANYA, ADAKAH DITUNTUT AGAR MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK DALAM SOLAT? BELIAU MENJAWAB: YA, MENGGERAK-GERAK JARI TELUNJUK (SEMASA TASYAHUD PENT.) SANGAT DITUNTUT. (LIHAT; SIFAT SOLAT NABI HLM 159. SHEIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI. ?????? ?? ?????? ???? HLM. 80) INI BERDASARKAN HADIS SAHIH:

“BAGINDA (SEMASA TASYAHUD) MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUKNYA YANG KANAN DAN BERDOA DENGANNYA”. (HADIS RIWAYAT BUKHARI)

“BAGINDA MENGANGKAT JARI DAN MENGGOYANG-GOYANGKA NNYA SAMBIL BERDOA DENGANNYA”. (HADIS RIWAYAT NASAI’I, IBNU HIBBAN DAN IBNU AL JARUD DALAM ??????? IBNU HIBBAN DENGAN SANADNYA YANG SAHIH DALAM SAHIHNYA NO. 485

“YANG MANA BAGINDA APABILA DUDUK BERSOLAT, BAGINDA MELETAKKAN TAPAK TANGAN KANANNYA DI ATAS PAHA KANANNYA, BAGINDA GENGGAM SELURUH JARINYA DAN BAGINDA MENGISYARATKAN (MENGGOYANG- GOYANGKAN) JARINYA YANG PALING HAMPIR DENGAN IBU JARINYA (JARI TELUNJUK) KE ARAH KIBLAT, BAGINDA TUMPUKAN PANDANGANNYA KE ARAH JARI TELUNJUKNYA. DAN BAGINDA MELETAKKAN TANGAN KIRINYA DI ATAS PAHA KIRINYA”. (HADIS RIWAYAT MUSLIM 2/90. ABU DAUD 987. MALIK 1/112. SYAFIE DALAM AL-UMM 1/139. DAN DI MUSNAD HLM. 41. NASAI’I 2/188. IBNU KHUZAIMAH NO. 719. IBNU HIBBAN NO. L938. BAIHAQI 2/130)

“(MENGGERAK-GERAKKAN JARI) LEBIH KERAS (DIRASAKAN) OLEH SYAITAN DARI PUKULAN BESI”. (HADIS RIWAYAT BUKHARI DALAM AL-AMALI (60/1), AHMAD, BAZZAR, ABU JA’FAR, THABRANI DALAM AD-DOA HLM. 73/1. ABDUL GHANI AL-MUQADDASI DALAM AS-SUNAN 12/2. DENGAN SANAD HASAN DAN RAUYANI DALAM MUSNADNYA 249/2 DAN BAIHAQI

“NABI SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM MELAKUKAN PERBUATAN INI (MENGGERAKKAN JARI TELUNJUK) DALAM DUA TASYAHHUD (TASYAHHUD AWAL DAN AKHIR)”. (H/R IBNU ABI SYAIBAH DENGAN SANAD HASAN)

MEMBACA DOA DI PENGHUJUNG TASYAHHUD AWAL ATAU AKHIR

DISUNNAHKAN UNTUK MEMBACA DOA PADA PENGHUJUNG TASYAHHUD AWAL ATAU AKHIR SAMBIL MENGGERAK-GERAKKAN JARI TELUNJUK SEBAGAIMANA DIJELASKAN MELALUI HADIS YANG LALU. PERBUATAN BERDOA DIAKHIR TASYAHHUD ADALAH SUNNAH YANG BERDASARKAN SABDA RASULULLAH SALLALLAHU ‘ALAIHI WA-SALLAM

“APABILA KAMU DUDUK PADA SETIAP DUA RAKAAT, UCAPKANLAH AT-TAHIYYATU …., KEMUDIAN HENDAKLAH SESEORANG KAMU MEMILIH DOA YANG DISUKAINYA DAN HENDAKLAH IA MENGAJUKAN PERMOHONANNYA KEPADA ALLAH YANG MAHAPERKASA LAGI MAHAMULIA”. (HADIS RIWAYAT NASAI’I, AHMAD DAN THABRANI DENGAN SANAD SAHIH)


BERZIKIR & BERDOA DENGAN MERENDAH DIRI SERTA DENGAN SUARA YANG PERLAHAN:

DAN BERZIKIRLAH KEPADA TUHANMU DALAM HATIMU, DENGAN MERENDAH DIRI SERTA DENGAN PERASAAN TAKUT (MELANGGAR PERINTAHNYA) , DAN DENGAN TIDAK PULA MENGERASKAN SUARA, PADA WAKTU PAGI DAN PETANG DAN JANGANLAH ENGKAU MENJADI DARI ORANG-ORANG YANG LALAI. SESUNGGUHNYA MEREKA (MALAIKAT) YANG ADA DI SISI TUHANMU TIDAK BERSIKAP ANGKUH (INGKAR) DARIPADA BERIBADAT KEPADANYA, DAN MEREKA PULA BERTASBIH BAGINYA, DAN KEPADANYALAH JUA MEREKA SUJUD. (AL-A’RAAF 7: 205-206)

BERDOALAH KEPADA TUHAN KAMU DENGAN MERENDAH DIRI DAN DENGAN SUARA YANG LEMBUT. (AL-A’RAAF 7: 55)

AL-IMAM AN-NAWAWI BERKATA DALAM HAL INI: “TIDAKLAH ADA KHILAF (PERSELISIHAN PENDAPAT) TENTANG KESUNNATAN ADANYA ZIKIR SESUDAH SOLAT, BAGI IMAM, BAGI MAKMUM, DAN BAGI YANG BERSOLAT BERSENDIRIAN. MASING-MASING BERZIKIR SENDIRI-SENDIRI. ADAT YANG DIADAKAN MANUSIA, IAITU IMAM MENENTUKAN DOA BUAT SOLAT SUBUH DAN ASAR, TIADA BERASAL SAMA SEKALI. BERJABAT TANGAN SESUDAH SOLAT SUBUH DAN ASAR ADALAH SUATU BID’AH” (AL-MAJMU’ 3: 484, 492)

AL-IMAM IBNUL QAYYIM PULA BERKATA: “IMAM BERDOA SESUDAH SALAM DARIPADA SOLAT SAMBIL MENGHADAP QIBLAT, ATAU MENGHADAP MAKMUM TIDAK PERNAH DIKERJAKAN NABI, YANG SENANTIASA BERTINDAK SEBAGAI IMAM, DAN TIDAK ADA PULA RIWAYAT YANG MENYURUH KITA MENGERJAKAN YANG SEDEMIKIAN ITU.” (ZADUL MA’AD 1: 93)


(Thank You Tajuddin Mashood 94 OFMA for your contribution)